1. Brand Awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali
maupun mengingat sebuah merek. Dalam hal ini tentunya bisa meliputi nama,
gambar/logo, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk
mempromosikan produk-produknya.
Menurut Aaker, brand
awareness sendiri didefinisikan menjadi 3 tingkatan, yakni :
- Brand recognition (pengenalan), merupakan tingkatan yang paling rendah, dimana para konsumen baru mengenal sebuah merek dan masih membutuhkan alat bantu untuk bisa mengingat merek tersebut.
- Brand recall (mengingatkan kembali),kesadaran merek langsung muncul di benak para konsumen setelah merek tertentu disebutkan. Berbeda dengan recognition yang membutuhkan alat bantu, brand recall hanya membutuhkan pengulangan/ penyebutan ulang untuk mengingat merek produk.
- Top of mind (puncak), adalah tingkatan tertinggi dimana merek tertentu telah mendominasi benak para konsumen, sehingga dalam level ini mereka tidak membutuhkan pengingat apapun untuk bisa mengenali merek produk tertentu.
2. Beberapa pengertian Brand Equity adalah :
a. Susanto dan Wijanarko (2004), ekuitas merek adalah
seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama
dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu
barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan
b. Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity adalah ekuitas
merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon
konsumen terhadap barang atau jasa.
3. Brand Association (Asosiasi
Merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai
merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat
kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada
banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi
yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek
atau brand image di dalam benak konsumen.Secara sederhana, pengertian brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk di benak konsumen. Konsumen terbiasa menggunakan merek tertentu
cenderung memiliki konsisten terhadap brand image atau
hal ini disebut juga dengan kepribadian merek (brand personality)
4. Pengertian
Brand
Loyalty / Loyalitas merek didefinisikan sebagai tingkatan dimana pelanggan
memiliki sikap positif terhadap suatu merek, memiliki
komitmen dan cenderung untuk
terus melanjutkan membeli produk dengan
suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan demikian, loyalitas merek secara langsung
dipengaruhi oleh kepuasan atau
kidakpuasan pelanggan terhadap merek tertentu.
Menurut Assael Brand
Loyalty : "Brand
Loyalty represents a favorable attitude toward and consistent purchase of a
single brand over time." Bahwa kesetiaan merek menggambarkan sebuah sikap
yang positif dan melakukan pembelian terhadap merek tersebut secara berulang-ulang.
Tingkat
Loyalitas Merek adalah sebagai berikut (Aaker, 1997) :
a.
Berpindah-pindah (Switcher)
b.
Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual Buyer)
c. Pembeli yang puas dengan biaya
peralihan (Satisfied buyer)
d. Menyukai merek (Likes the brand)
e. Pembeli yang komit (Committed
buyer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar