Program CSR di PT.Trisco TAM salah satunya adalah mengadakan program acara kurban, dimana perusahaan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut yang diadakan setiap tahunnya dengan memberikan hewan kurban berupa 10 ekor sapi dan 20 ekor kambing untuk dibagikan kepada karyawan dan masyarakat yang membutuhkan di sekitar area kerja perusahaan.
Tujuan diadakannya program ini adalah untuk menciptakan hubungan baik antar pihak perusahaan dengan pihak masyarakat khususnya di sekitar area kerja perusahaan dan meningkatkan citra perusahaan yang positif sehingga membuat perusahaan semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Minggu, 24 April 2016
Sabtu, 16 April 2016
CSR (CORPORATE SOCIAL REPONSIBILITY)
Corporate Social Responsibilit (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap
sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung
jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak
tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa
dan fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Program Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko sosial,
serta berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik.
Salah satu implementasi program CSR adalah dengan pengembangan atau pemberdayaan
masyarakat (Community Development).
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan
(sustainability) perusahaan dan bukan
lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost
centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre).
Kegiatan CSR penting dalam
upaya membangun citra dan reputasi perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan
baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.
Keuntungan
CSR bagi perusahaan :
1.
Layak Mendapatkan social licence to operate
2.
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
3.
Melebarkan Akses Sumber Daya
4.
Membentangkan Akses Menuju Market
5.
Mereduksi Biaya
6.
Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
7.
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
8.
Meningkatkan Semangat Produktivitas Karyawan
9.
Peluang Mendapatkan Penghargaan
MANFAAT BAGI MASYARAKAT
CSR akan lebih berdampak
positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas
lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox,
2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan
kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi
pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk
Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah,
kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa
harus melakukan regulasi di tengah situasi hokum dan politik saat ini. Ditengah
persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus
berperan sebagai coordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty).
Pemerintah bisa menetapkan bidang - bidang penanganan
yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah
memfasilitasi, mendukung, dan member penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat
dalam upaya besar ini. Pemerintah dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku
bisnis dan kelompok - kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil
dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang
lain. Intinya
manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai
kesejahteraan tercapai.
Cara Marketing Untuk Website Anda
Website merupakan sebuah Media yang bagus untuk
penjualan secara online , dimana dalam website secara online kita bisa mengukur
penjualan kita
Ada beberapa hal yang
bisa membantu Anda untuk memasarkan website Anda
1.Afilliate Marketing.
Teknik ini lebih
agresif untuk mempromosikan produk atau jasa anda. Sistim Afiliasi pemasaran memanfaatkan
afiliasi atau perantara untuk mempromosikan produk atau jasa anda dengan
imbalan komisi.
2.Blog Marketing.
Banyak pengusaha
mengambil blog marketing karena cara ini membantu menargetkan traffic atau
pengunjung ke situs Web mereka. Dalam blog marketing, anda bisa mempromosikan
produk atau jasa anda melalui dunia blogging , para blogger akan menulis review
produk dan memasang link situs anda sehingga pembaca dapat memiliki akses
langsung dan mudah ke situs utama anda..
3.Display Advertising.
Dalam metode ini, anda
meletakkan banner anda ke situs-situs yang sering dikunjungi oleh target pasar anda.
Di antaranya termasuk situs sosial bookmark, situs jaringan sosial, situs
penerbitan dan forum.
4.Email Marketing.
Strategi pemasaran ini
sangat baik bagi mereka yang ingin mendapatkan akses instan ke kotak surat
pelanggan potensial. Email pemasaran, adalah daftar email yang solid dan
potensial yang bisa anda dapatkan dari pihak ketiga atau dari pengunjung yang
dengan suka rela memasukan alamat email mereka ke dalam website anda melaui
kotak menu yang telah anda sediakan ( pop up ) cara ini dapat menghasilkan
hasil yang besar dalam penjualan bisnis anda dan meningkatkan keuntungan.
5.Network Marketing.
Metode ini juga
dikenal sebagai multi-level marketing, pastikan bahwa pendapatan bisnis anda
terdiri dari sekitar 60-70 persen penjualan produk dan tidak banyak bergantung
pada biaya keanggotaan serta biaya untuk bahan promosi atau sampel. Banyak
perusahaan biasanya gagal karena mereka hanya mencari anggota sebanyak banyaknya
tanpa melakukan penjualan produk. anda harus sangat teliti dalam jenis program
ini.
6.Search Engine Marketing.
Pengusaha online yang
ingin membuat situs mereka sangat terkenal dapat menggunakan teknik pemasaran
ini. Search Engine Marketing menggabungkan SEO yang dapat anda lakukan sendiri
serta dengan cara berbayar seperti Google Adword. Melalui Search Engine
Marketing, situs anda akan tampil di bagian atas mesin pencari sesuai dengan
keyword yang anda target.
7.Viral Marketing.
Metode ini menggunakan
jaringan sosial dalam mengirim pesan ke pelanggan potensial yang dapat
disampaikan ke pengguna online lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
menyebarkan pesan suara atau email, atau iklan-kata dari mulut ke mulut.cara
ini sangat cepat menyebar bagaikan menyebarnya sebuah virus. Biasanya konsep
viral marketing ini berupa rekomendasi dari teman ke teman
8.Video Marketing .
Video Marketing
seperti Youtube mengambil peranan penting dalam era digital seperti sekarang
ini, dimana banyak sekali artis artis dunia ataupun indonesia yang tiba tiba
ngetop melalui media youtube ini sendiri
9. Social Media Marketing
Pada masa sekarang
social media memang benar benar Booming, sesuatu hal yang sangat di wajibkan
oleh pemilik bisnis untuk berpromosi di socialmedia.
Marketing Above The Line dan Below The Line
Above
The Line (ATL) adalah aktifitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan
oleh manajemen pusat dengan menggunakan media lini atas sebagai upaya membentuk
brand image yang diinginkan, contohnya adalah Iklan di Televisi dengan berbagai
versi. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya
yang terbatas pada penerimaan audience.
Below
The Line (BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi
yang dilakukan di tingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya adalah
merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya adalah program
bonus atau hadiah, event, pembinaan konsumen
dll. Semua aktifitas ini biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah
yang menjadi area pemasarannya. Pada intinya definisi below the line adalah bentuk
iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media massa, dan biro iklan
tidak memungut komisi atas penyiarannya dan pemasangannya. Kegiatan promosi below the line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam
event. Dengan event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand,
sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen. Beragam pendekatan
dalam melakukan brand activation ini sudah banyak dilakukan.
Hambatan Manajemen Proyek
Dalam menerapkan konsep
manajemen proyek, tentu memiliki berbagai kendala yang berpotensi menghambat pencapaian
dari pengerjaan proyek. Terdapat 6 hambatan dalam manajemen proyek yang
terlukis pada gambar di bawah ini yaitu :
1.
Cost (Biaya)
Semua
proyek memiliki bujet yang terbatas. Tim proyek harus memperhitungkan biaya
proyek secara terperinci. Jika tim proyek mengurangi biaya proyek, maka akan
berdampak pada pengurangan ruang lingkup, percepatan waktu pengerjaan,
peningkatan risiko, penurunan kualitas suatu produk atau layanan yang
dihasilkan, dan kebutuhan sumber daya yang akan digunakan semakin sedikit. Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki
potensi resiko tinggi. Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati
oleh penyandang dana yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan
proyek. Manajer proyek harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap
aktivitas proyek yang membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya
yang digunakan tidak melebihi dari yang telah direncanakan.
2.
Time (Waktu)
Tim
proyek harus memperhitungkan waktu dalam pengerjaan suatu proyek secara
terperinci karena setiap proyek memiliki batas waktu penyelesaian. Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk
atau hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Keberhasilan dari sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang
telah direncanakan. Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya
kredibelitas pelaksana proyek dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user
proyek tersebut bisa mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu
merupakan faktor yang sangat penting dari sebuah proyek.
3.
Scope (Ruang Lingkup).
Ruang lingkup menyatakan batasan
pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam sebuah proyek. Ruang lingkup memberi
gambaran sejauh mana yang menjadi tanggung jawab pelaksana proyek dan
hasil-hasil yang harus dilaporkan atau diserahkan kepada pemberi proyek. Banyak proyek gagal
karena ruang lingkup yang tidak terdefenisi secara jelas dari awal dimulainya
suatu proyek sehingga berpotensi terjadinya penambahan ruang lingkup proyek.
Akibatnya, terjadi penambahan biaya dan berpotensi proyek mengalami
keterlambatan. Sumber daya bisa saja bertambah dengan kurang memperhatikan
risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga berdampak pada penurunan kualitas
dari proyek itu sendiri.
4.
Risk (Risiko)
Setiap
proyek pasti memiliki risiko. Sebisa mungkin setiap risiko yang ada
diminimalkan. Semakin minim risiko yang diinginkan dari suatu proyek, maka
semakin besar biaya yang dikeluarkan dan semakin lama waktu pengerjaan proyek.
Seiring dengan itu, ruang lingkup akan semakin bertambah.
5.
Quality (Kualitas)
Kualitas menjadi kriteria
yang ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima proyek untuk dicapai oleh
pelaksanan proyek sebagai standar kualitas dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan standar kualitas pelaksana proyek berusaha untuk menetapkan
target-target yang harus dipenuhi dari setiap tahap pelaksanaan proyek. Empat
komponen dari proyek tersebut diatas menjadi faktor yang saling mempengaruhi.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi maka perlu menaikkan
biaya, atau dengan pengurangan ruang lingkup, jika menginginkan waktu
penyelesaian proyek dipercepat maka perlu biaya yang lebih besar, dan
sebagainya. Menentukan keberhasilan penyampaian dari suatu proyek.
Kualitas proyek yang baik ditentukan oleh analisis risiko yang baik,
ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan memadai, kesesuaian ruang
lingkup yang sudah didefenisikan bersama pemangku kepentingan, kesesuaian
dengan bujet, dan tepat waktu penyelesaian proyek.
6.
Resources (Sumber Daya)
Merupakan
hal penting dalam mengelola suatu proyek. Tanpa sumber daya yang berkualitas
dan memadai, suatu proyek akan sulit memenuhi kualitas yang baik. Begitu juga
waktu penyelesaian suatu proyek akan cenderung berpotensi mengalami
keterlambatan. Analisis risiko suatu proyek bukan lagi menjadi prioritas.
Langganan:
Postingan (Atom)